Rabu, 29 Oktober 2025

Tugas Tersruktur 05

 Diagram :

 

 

NARASI ANALISIS SIKLUS HIDUP PRODUK

Alasan Pemilihan Produk

Botol minum plastik sekali pakai dipilih sebagai objek analisis karena mewakili salah satu produk konsumsi sehari-hari yang paling problematik dari perspektif keberlanjutan lingkungan. Di Indonesia, konsumsi air minum dalam kemasan (AMDK) mencapai miliaran liter per tahun, menjadikan botol plastik sebagai kontributor signifikan terhadap krisis sampah plastik nasional. Relevansi produk ini terhadap isu keberlanjutan sangat tinggi mengingat dampak ekologisnya yang masif, dari ketergantungan pada bahan bakar fosil hingga pencemaran ekosistem laut. Analisis ini penting untuk memahami jejak lingkungan komprehensif dari produk yang sering dianggap remeh namun berdampak besar.

Batas Sistem Analisis

Analisis menggunakan pendekatan cradle-to-grave yang mencakup seluruh siklus hidup dari ekstraksi bahan baku hingga pengelolaan akhir limbah. Batas sistem meliputi: (1) ekstraksi minyak bumi dan gas alam sebagai bahan baku PET (Polyethylene Terephthalate); (2) proses manufaktur termasuk konsumsi energi dan air; (3) distribusi dengan asumsi jarak rata-rata 500 km; (4) fase konsumsi yang sangat singkat (sekali pakai); dan (5) skenario pengelolaan limbah berdasarkan kondisi aktual Indonesia. Asumsi kunci yang digunakan adalah botol berukuran 600ml, masa pakai satu kali, dan tingkat daur ulang yang rendah (10%) sesuai data rata-rata nasional.

Identifikasi Dampak Lingkungan per Tahap

Tahap Ekstraksi Bahan Baku: Produksi PET memerlukan sekitar 17,5 juta barrel minyak per tahun secara global. Proses ini menghasilkan emisi karbon signifikan, mencapai 3-4 kg CO₂ per kg PET. Ekstraksi bahan bakar fosil juga berkontribusi pada degradasi habitat dan risiko tumpahan minyak yang merusak ekosistem.

Tahap Produksi: Manufaktur botol plastik adalah proses intensif energi dan air. Untuk memproduksi satu liter air kemasan, dibutuhkan 3-7 liter air dalam proses produksi. Konsumsi energi tinggi, terutama untuk proses blow molding, berkontribusi pada emisi gas rumah kaca. Limbah produksi seperti potongan plastik dan limbah kimia dari pewarnaan dan pelabelan juga menjadi masalah.

Tahap Distribusi: Transportasi dari pabrik ke konsumen akhir menghasilkan emisi karbon substansial. Berat botol yang ringan namun volumenya besar membuat efisiensi transportasi rendah. Kebutuhan pendinginan selama distribusi menambah konsumsi energi dan emisi.

Tahap Konsumsi: Meskipun fase ini relatif singkat dan tidak menghasilkan emisi langsung, pola konsumsi sekali pakai menciptakan permintaan produksi yang terus-menerus, mempertahankan siklus dampak lingkungan.

Tahap Pengelolaan Limbah: Ini adalah tahap paling kritis. Hanya 10% botol plastik di Indonesia yang didaur ulang. Sekitar 60% berakhir di TPA, membutuhkan 450-1000 tahun untuk terurai sambil melepaskan mikroplastik dan bahan kimia berbahaya. Pembakaran terbuka (25%) melepaskan dioksin dan emisi beracun. Yang paling mengkhawatirkan, 5% bocor ke lingkungan, mencemari sungai dan laut, membahayakan biota air, dan memasuki rantai makanan sebagai mikroplastik.

Refleksi Desain Berkelanjutan

Untuk mengurangi dampak lingkungan, beberapa strategi redesain dapat dipertimbangkan: (1) Transisi ke model ekonomi sirkular dengan sistem deposit-refund untuk mendorong pengembalian dan daur ulang; (2) Penggunaan bahan alternatif seperti bioplastik dari sumber terbarukan atau material yang lebih mudah terurai; (3) Optimalisasi desain dengan mengurangi ketebalan dinding botol tanpa mengorbankan fungsi; (4) Promosi botol isi ulang dan infrastruktur air minum publik untuk mengurangi ketergantungan pada botol sekali pakai; dan (5) Peningkatan infrastruktur daur ulang nasional dengan teknologi bottle-to-bottle recycling untuk menutup loop material. Pendekatan holistik yang mengkombinasikan inovasi produk, kebijakan publik, dan perubahan perilaku konsumen diperlukan untuk menciptakan sistem yang benar-benar berkelanjutan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tugas Mandiri 05 : Analisis Siklus Hidup Produk: Pembersih Kaca Jendela Spray

Analisis Siklus Hidup Produk: Pembersih Kaca Jendela Spray 1. Identifikasi Produk Nama Produk: Pembersih Kaca Multifungsi Merek X (Spray ...