Minggu, 19 Oktober 2025

Tugas Mandiri 04 : RINGKASAN KRITIS ARTIKEL CIRCULAR ECONOMY

 

RINGKASAN KRITIS ARTIKEL CIRCULAR ECONOMY

Nama Mahasiswa: Ardhayya Muhammad Shiddiq 
NIM: 41624010017

1. IDENTIFIKASI SUMBER

Judul: Circular Economy Implementation in an Organization: A Case Study of the Taiwan Sugar Corporation

Penulis: Amit Kumar Sah & Yao-Ming Hong

Tahun Publikasi: 2024

Sumber: Sustainability, MDPI, Volume 16, Issue 17, Article 7865

DOI: https://doi.org/10.3390/su16177865

2. RINGKASAN EKSEKUTIF

Studi ini menganalisis implementasi prinsip Circular Economy (CE) pada Taiwan Sugar Corporation (TSC), produsen gula terkemuka di Taiwan dengan sejarah lebih dari satu abad. Penelitian bertujuan mengevaluasi upaya redesain proses produksi, pengembangan sistem closed-loop, dan peningkatan efisiensi sumber daya di industri gula.

Metodologi yang digunakan adalah studi kasus kualitatif mengikuti standar British Standard 8001:2017 untuk implementasi CE organisasi. Penelitian melibatkan analisis dokumen, observasi lapangan di pabrik biomaterial TSC (Oyster Shell Biotech Material Factory), dan evaluasi program CE yang telah berjalan sejak 2017.

Temuan utama menunjukkan TSC berhasil mengimplementasikan CE melalui: (1) pemanfaatan limbah kulit tiram menjadi kalsium karbonat dengan pengurangan jejak karbon 57% dibanding metode tradisional; (2) sistem biogas dari limbah peternakan menghasilkan kapasitas 1.200 KW; (3) pemanfaatan bagasse (ampas tebu) untuk kogenerasi menghasilkan 13 juta kWh/tahun; (4) total daur ulang 3.012 ton limbah kulit tiram hingga 2021 dengan peningkatan revenue NT$113 juta/tahun.

3. ANALISIS PRINSIP CIRCULAR ECONOMY

Rethink: TSC mendesain ulang model bisnis dari linear economy menjadi CE dengan visi "zero waste, zero pollution, zero emission". Perusahaan mengubah paradigma limbah menjadi sumber daya berharga melalui konsep "Circular Village" di Shalun, Tainan yang mengintegrasikan prinsip reuse, recover, repair dalam desain bangunan dan siklus hidup produk.

Reduce: Implementasi teknologi efisiensi energi pada sugar mill mengurangi konsumsi sumber daya primer sebesar 25%. Penggunaan natural gas menggantikan heavy oil dalam produksi kalsium karbonat menurunkan emisi CO₂ dari 0,043 menjadi 0,02255 metrik ton CO₂e per ton. Program inventori material flow mengidentifikasi area pengurangan limbah di seluruh rantai produksi.

Reuse: Sistem pemanfaatan bagasse (70% dibakar sebagai bahan bakar CHP) menghasilkan listrik dan steam untuk operasional pabrik gula. Filter cake dan abu pabrik dikembalikan ke lahan tebu sebagai pupuk organik untuk meningkatkan carbon sink tanah, mendukung program "Small Farmer Carbon Sequestration" yang diluncurkan Desember 2023.

Recycle: Program oyster shell recycling mengkonversi limbah cangkang tiram menjadi kalsium karbonat berkualitas tinggi untuk industri pakan, pupuk, bahan kimia, dan artificial fishing reefs. Kolaborasi dengan pemasok downstream menciptakan closed-loop supply chain yang mengurangi ketergantungan pada bahan baku impor dan mining.

Recover: Fasilitas biogas power generation di 13 peternakan babi mengkonversi limbah peternakan menjadi energi dengan kapasitas total 1.200 KW. Huwei Sugar Factory memperoleh sertifikasi "Biomass Power Generation System" dengan kapasitas 8,8 juta kWh pada Juni 2024, menghasilkan 8.800 Renewable Energy Certificates (RECs) pada 2025. Sistem waste-to-energy menciptakan nilai ekonomi dan lingkungan simultan.

4. EVALUASI KRITIS

Kelebihan:

  • Pendekatan holistik melibatkan multi-stakeholder (7 divisi bisnis, pemerintah, universitas, komunitas lokal)
  • Implementasi mengikuti framework internasional (BS 8001:2017) memastikan standardisasi
  • Inovasi teknologi blockchain untuk supply chain transparency (kolaborasi dimulai 2024)
  • Integrasi vertikal dari hulu ke hilir menciptakan industrial symbiosis yang efektif
  • Kontribusi nyata terhadap target Net-Zero 2050 Taiwan melalui 6E Benefits (Economy, Environment, Ecology, Energy, Employment, Education)

Kelemahan:

  • Investasi awal tinggi (NT$688 juta untuk Dong Hai Feng Agricultural Circulation Park)
  • Kompleksitas koordinasi antar divisi memerlukan perubahan budaya organisasi signifikan
  • Keterbatasan regulasi dan guideline standar untuk CE di Taiwan menghambat replikasi
  • Ketergantungan pada dukungan pemerintah (Welsh Government funding untuk teknologi blockchain)
  • Studi hanya fokus pada 4 tahap awal implementasi CE, belum mencapai full circularity

Relevansi dengan Konteks Indonesia: Sangat applicable mengingat Indonesia memiliki industri gula besar (PT Perkebunan Nusantara) dengan karakteristik serupa. Strategi pemanfaatan limbah pertanian (bagasse, filter cake) dan integrasi dengan sektor peternakan cocok untuk Indonesia yang kaya biomassa. Program carbon sink melalui pupuk organik mendukung target Indonesia NDC. Namun, Indonesia perlu memperkuat framework regulasi, insentif fiskal, dan capacity building untuk adopsi teknologi CE di BUMN dan industri tradisional.

5. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Implementasi CE di TSC berhasil menciptakan win-win solution antara value ekonomi (peningkatan revenue, efisiensi biaya) dan value lingkungan (pengurangan emisi 57%, zero waste). Model bisnis circular mengubah cost center (waste management) menjadi profit center (revenue NT$113 juta/tahun dari by-products).

Rekomendasi:

  1. Pemerintah Indonesia perlu menyediakan green financing dan tax incentive untuk investasi teknologi CE di industri gula dan agro-processing
  2. Adopsi standar internasional (BS 8001:2017 atau ISO 59020) untuk mempercepat pembelajaran dan replikasi best practices
  3. Pengembangan industrial symbiosis cluster menghubungkan industri gula, peternakan, dan energi terbarukan
  4. Peningkatan R&D collaboration antara BUMN, universitas, dan private sector untuk inovasi teknologi CE
  5. Mandatory circular economy roadmap untuk state-owned enterprises sebagai benchmark transformasi industri nasional

Kata Kunci: Circular Economy, Taiwan Sugar Corporation, 5R Principles, Industrial Symbiosis, Biomass Energy, Zero Waste

DAFTAR REFERENSI POTENSIAL

A. Jurnal Akademik Terkini

1. Industri Fashion/Tekstil:

  • Shirvanimoghaddam, K., et al. (2024). "A comprehensive review of circular economy research in the textile and clothing industry." Journal of Cleaner Production, 458, 142447. DOI: 10.1016/j.jclepro.2024.142447
  • Moura, H. P., et al. (2024). "Circular economy practices in the textile industry for sustainable future: A systematic literature review." Journal of Cleaner Production, 481, 144030. DOI: 10.1016/j.jclepro.2024.144030
  • Balboni, B., et al. (2023). "Circular fashion: evolving practices in a changing industry." Fashion Practice, 15(2), 185-208. DOI: 10.1080/17569370.2023.2220592
  • De Aguiar Hugo, A., et al. (2023). "Consumer perceptions and actions related to circular fashion items: Perspectives of young Brazilians on circular economy." Waste Management & Research, 41(2), 349-361. DOI: 10.1177/0734242X221122571

2. Sektor Elektronik:

  • Rittershaus, L., et al. (2025). "Systematic Review on Barriers, Enablers, and Interdependencies: Sectoral Challenges and Opportunities Towards Adoption of Circular Practises in the Mobile-Phone Industry." WIREs Energy and Environment, e70006. DOI: 10.1002/wene.70006
  • Rizos, V., & Bryhn, J. (2022). "Implementation of circular economy approaches in the electrical and electronic equipment (EEE) sector: Barriers, enablers and policy insights." Journal of Cleaner Production, 358, 131739. DOI: 10.1016/j.jclepro.2022.131739
  • Circular Electronics Partnership. (2024). Circular Electronics Roadmap 2024 Update. Retrieved from https://cep2030.org/

3. Teknologi Digital untuk Ekonomi Sirkular:

  • Neri, A., et al. (2023). "The role of digital technologies in supporting the implementation of circular economy practices by industrial small and medium enterprises." Business Strategy and the Environment, 32(7), 4693-4718. DOI: 10.1002/bse.3388
  • Pizzi, S., et al. (2023). "Investigating digital technologies' implementation in circular businesses: Evidence from the going circular path." Journal of Management & Organization, 30(3), 478-499. DOI: 10.1017/jmo.2023.62
  • Han, Y., et al. (2023). "Exploring How Digital Technologies Enable a Circular Economy of Products." Sustainability, 15(3), 2067. DOI: 10.3390/su15032067
  • Palma, A., et al. (2023). "Exploiting circular economy enablers for SMEs to advance towards a more sustainable development: An empirical study in the post COVID-19 era." Cleaner Engineering and Technology, 14, 100654. DOI: 10.1016/j.clet.2023.10065 

B. Laporan Industri Internasional

1. Ellen MacArthur Foundation:

  • Ellen MacArthur Foundation. (2021). Completing the Picture: How the Circular Economy Tackles Climate Change (2021 Reprint). Cowes, UK: Ellen MacArthur Foundation.
  • Ellen MacArthur Foundation. (2023). Circular Economy Case Studies. Retrieved from https://www.ellenmacarthurfoundation.org/

 

C. Konteks Indonesia

1. Dokumen Pemerintah:

  • Kementerian PPN/Bappenas. (2024). Peta Jalan dan Rencana Aksi Nasional Ekonomi Sirkular Indonesia 2025-2045. Jakarta: Kementerian PPN/Bappenas & UNDP Indonesia.
  • Kementerian PPN/Bappenas. (2024). Laporan Green Economy Expo 2024: Advancing Technology, Innovation, and Circularity. Jakarta: Kementerian PPN/Bappenas.
  • Kementerian PPN/Bappenas & UNDP. (2021). Circular Economy Opportunities in Indonesia: Sectoral Analysis. Jakarta: Kementerian PPN/Bappenas.

2. Laporan Sektoral:

  • Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). (2023). Implementasi Ekonomi Sirkular dalam Pengelolaan Sampah Indonesia. Jakarta: KLHK.
  • Kementerian Perindustrian. (2023). Panduan Industri Hijau untuk Sektor Manufaktur Indonesia. Jakarta: Kemenperin.
  • Low Carbon Development Indonesia (LCDI). (2024). Ekonomi Sirkular: Strategi Pembangunan Rendah Karbon Indonesia. Jakarta: LCDI.

3. Publikasi Akademik Indonesia:

  • Universitas Indonesia & PAGE Indonesia. (2024). Circular Economy Forum Indonesia (ICEF) Proceedings. Jakarta: UI Press.

D. Sumber Tambahan yang Relevan

1. Standards & Framework:

  • British Standard Institution. (2017). BS 8001:2017 - Framework for implementing the principles of the circular economy in organizations. London: BSI.
  • ISO. (2024). ISO 59020:2024 - Circular Economy - Measuring and assessing circularity. Geneva: International Organization for Standardization.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tugas Mandiri 05 : Analisis Siklus Hidup Produk: Pembersih Kaca Jendela Spray

Analisis Siklus Hidup Produk: Pembersih Kaca Jendela Spray 1. Identifikasi Produk Nama Produk: Pembersih Kaca Multifungsi Merek X (Spray ...